POSISI SEKS UNTUK ORANG TUA YANG AMAN Perubahan libido merupakan sesuatu yang normal dialami, terutama pada
usia tua. Ketika menginjak usia tua, kondisi emosional dan fisik
seseorang mengalami perubahan, akan tetapi kebutuhan seksual merupakan
sesuatu yang tidak akan mengalami perubahan.
Kunci kepuasan pada
orang-orang usia lansia adalah dengan menghabiskan waktu bersama dengan
pasangannya dan berkomunikasi satu sama lain mengenai kebutuhan seksual
mereka masing-masing.
Bahkan, apabila pasangannya mengalami
masalah kesehatan atau kelainan secara fisik, pasangan tetap bisa
melakukan hubungan intim dan mendapat keuntungan dari kedekatan dengan
pasangannya tersebut.
Keintiman fisik bisa hilang dari waktu ke
waktu. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan yang dialami oleh
orang tua akibat dari perubahan jumlah hormon sehingga dapat berpengaruh
pada libido.
Sebagai contoh, wanita akan mengalami perubahan,
seperti kekeringan pada vagina, yang menyebabkan penetrasi akan semakin
sulit dan menyakitkan bagi wanita. Selain itu, pria juga tidak akan
mengalami ereksi sekuat ketika mereka masih muda. Keterbatasan fisik
lainnya yang dapat terjadi adalah terjadinya penyakit lain, seperti
radang sendi, kencing manis, dan penyakit jantung yang akan menyebabkan
hubungan seksual menjadi lebih sulit.
Sebenarnya, banyak
posisi-posisi seks yang aman dilakukan oleh lansia yang mengalami
keterbatasan fisik sehingga hubungan seks bisa tetap dinikmati bagi
pasangan.
Apa saja posisi-posisi seks tersebut?
Posisi
ini merupakan posisi seks yang paling dasar. Posisi ini dapat membuat
pria mengontrol pasangannya dan tidak membutuhkan banyak gerakan. Posisi
ini membuat pria dapat menumpukan berat badan di kedua tangannya
sehingga wanita tidak terbebani oleh berat badan pasangannya.
Posisi
ini merupakan posisi yang paling populer di kalangan orang tua. Posisi
ini adalah posisi di mana wanita memosisikan dirinya berlutut dan pria
melakukan penetrasi dari belakang. Posisi ini dapat menstimulasi
G-spot,
dan tentunya hal ini merupakan hal yang sangat menyenangkan. Akan
tetapi, apabila pasangan mempunyai kelainan tulang belakang, maka posisi
ini harus dihindari.
Posisi
ini juga merupakan posisi favorit di kalangan orang tua karena pria
tidak perlu bergerak banyak dan wanita mempunyai kontrol akan
pasangannya. Wanita dalam posisi duduk atau berbaring di atas
pasangannya sambil melakukan penetrasi. Posisi ini akan memberikan
kesempatan pada wanita untuk memegang kendali dan membantu menstimulasi
G-spot.
Pada posisi ini,
penetrasi dilakukan dari belakang ketika wanitanya dalam posisi
berbaring di salah satu sisi tubuhnya. Posisi ini akan membuat wanita
bebas dari tekanan tubuh bagian bawah. Ketika melakukan posisi ini,
tangan dari pria ada dalam posisi bebas dan dapat menstimulasi zona
erogen dari wanita, seperti bagian payudara dan klitoris.
Gerakan
variasi ini baik dilakukan untuk pasangan yang mempunyai masalah tulang
belakang. Pria akan berbaring pada salah satu sisi tubuhnya, dengan
siku menyangga kepalanya. Lalu wanita berbaring telentang, tegak lurus
terhadap pasangannya dengan bagian selangkangannya bertemu dengan
selangkangan pasangannya sehingga memudahkan untuk terjadinya penetrasi.
Pada
posisi ini, wanita berbaring di ujung sisi ranjang dengan bantal yang
menopang bagian bokong sehingga posisi selangkangan agak meninggi. Pria
melakukan penetrasi dalam posisi berdiri di depan wanitanya secara
perlahan oleh seluruh tubuhnya, bukan hanya oleh bagian pahanya. Posisi
ini baik untuk orang tua yang mempunyai masalah tulang belakang karena
bantal yang digunakan dapat menyangga bagian bokong dan pria bisa
melakukan penetrasi tanpa harus menimpa pasangannya.