Jumat, 18 Maret 2016

POSISI SEKS UNTUK ORANG TUA YANG AMAN

POSISI SEKS UNTUK ORANG TUA YANG AMAN Perubahan libido merupakan sesuatu yang normal dialami, terutama pada usia tua. Ketika menginjak usia tua, kondisi emosional dan fisik seseorang mengalami perubahan, akan tetapi kebutuhan seksual merupakan sesuatu yang tidak akan mengalami perubahan.
Kunci kepuasan pada orang-orang usia lansia adalah dengan menghabiskan waktu bersama dengan pasangannya dan berkomunikasi satu sama lain mengenai kebutuhan seksual mereka masing-masing.
Bahkan, apabila pasangannya mengalami masalah kesehatan atau kelainan secara fisik, pasangan tetap bisa melakukan hubungan intim dan mendapat keuntungan dari kedekatan dengan pasangannya tersebut.
Keintiman fisik bisa hilang dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan yang dialami oleh orang tua akibat dari perubahan jumlah hormon sehingga dapat berpengaruh pada libido.
Sebagai contoh, wanita akan mengalami perubahan, seperti kekeringan pada vagina, yang menyebabkan penetrasi akan semakin sulit dan menyakitkan bagi wanita. Selain itu, pria juga tidak akan mengalami ereksi sekuat ketika mereka masih muda. Keterbatasan fisik lainnya yang dapat terjadi adalah terjadinya penyakit lain, seperti radang sendi, kencing manis, dan penyakit jantung yang akan menyebabkan hubungan seksual menjadi lebih sulit.
Sebenarnya, banyak posisi-posisi seks yang aman dilakukan oleh lansia yang mengalami keterbatasan fisik sehingga hubungan seks bisa tetap dinikmati bagi pasangan.
Apa saja posisi-posisi seks tersebut?
  • Posisi Misionaris
Posisi ini merupakan posisi seks yang paling dasar. Posisi ini dapat membuat pria mengontrol pasangannya dan tidak membutuhkan banyak gerakan. Posisi ini membuat pria dapat menumpukan berat badan di kedua tangannya sehingga wanita tidak terbebani oleh berat badan pasangannya.
  • Doggie Style
Posisi ini merupakan posisi yang paling populer di kalangan orang tua. Posisi ini adalah posisi di mana wanita memosisikan dirinya berlutut dan pria melakukan penetrasi dari belakang. Posisi ini dapat menstimulasi G-spot, dan tentunya hal ini merupakan hal yang sangat menyenangkan. Akan tetapi, apabila pasangan mempunyai kelainan tulang belakang, maka posisi ini harus dihindari.
  • Posisi Woman-On-Top
Posisi ini juga merupakan posisi favorit di kalangan orang tua karena pria tidak perlu bergerak banyak dan wanita mempunyai kontrol akan pasangannya. Wanita dalam posisi duduk atau berbaring di atas pasangannya sambil melakukan penetrasi. Posisi ini akan memberikan kesempatan pada wanita untuk memegang kendali dan membantu menstimulasi G-spot.
  • Spooning
Pada posisi ini, penetrasi dilakukan dari belakang ketika wanitanya dalam posisi berbaring di salah satu sisi tubuhnya. Posisi ini akan membuat wanita bebas dari tekanan tubuh bagian bawah. Ketika melakukan posisi ini, tangan dari pria ada dalam posisi bebas dan dapat menstimulasi zona erogen dari wanita, seperti bagian payudara dan klitoris.
  • Variasi dari Spooning
Gerakan variasi ini baik dilakukan untuk pasangan yang mempunyai masalah tulang belakang. Pria akan berbaring pada salah satu sisi tubuhnya, dengan siku menyangga kepalanya. Lalu wanita berbaring telentang, tegak lurus terhadap pasangannya dengan bagian selangkangannya bertemu dengan selangkangan pasangannya sehingga memudahkan untuk terjadinya penetrasi.
  • Posisi Gunting
Pada posisi ini, wanita berbaring di ujung sisi ranjang dengan bantal yang menopang bagian bokong sehingga posisi selangkangan agak meninggi. Pria melakukan penetrasi dalam posisi berdiri di depan wanitanya secara perlahan oleh seluruh tubuhnya, bukan hanya oleh bagian pahanya. Posisi ini baik untuk orang tua yang mempunyai masalah tulang belakang karena bantal yang digunakan dapat menyangga bagian bokong dan pria bisa melakukan penetrasi tanpa harus menimpa pasangannya.